24.10.16

cfd #1

Dengan setengah sadar, gue mengambil hp dan melihat kearah jam dinding... 4.48am.

Gue bangun sepagi ini bukan karena mau boker... walaupun kentut gue emang sudah secara natural mulai berisik saat gue bangun.

Hari Minggu ini gue bangun untuk CFD (Car Free Day).

Setelah cuci muka, gosok gigi dan sarapan, gue memanaskan motor dan tepat jam 5.20 subuh, gue jalan ke halte Grogol 2. Udara dingin serta langit yang gelap gak menghalangi niat gue untuk jalan sehat bersama 2 temen gue yang sudah menunggu gue di halte. Tanah dan aspal sedikit basah menyisakan bekas hujan deras tadi malam.

Rencana awal buat parkir di kampus gue tercinta gagal karena gue kepagian jadi gerbangnya masih belum buka. Lalu pas gue lagi muterin kampus pake motor buat nyari tempat parkir lain, tiba-tiba mulai turun rintik hujan, tapi gue masih nyantai aja.

Mendadak jadi gerimis kecil, dan gue mulai panik...

TERUS TIBA-TIBA HUJAN KENCENG.

Jaket gue basah pake banget. Kesimpulan sejauh ini: berteduh gagal, gak dapet tempat parkir, dan kedinginan. Pikiran-pikiran galau mulai muncul ketika gue duduk di motor dan menatap hujan yang jatuh,

"Kenapa gue mau aja bangun pagi buat kayak gini."
"Gue bahkan gak bisa pulang."
"Tadi pagi habis makan harusnya gue tidur lagi."

Akhirnya setelah reda, gue kepikiran buat parkir di tempat yang parkirannya gak mungkin belom buka di pagi hari. Mall Citraland. Setelah masuk parkiran, gue berjalan ke halte dan ketemu 2 temen kampret yang menyebabkan hidup gue terlihat sangat menyedihkan di Minggu pagi. Seorang lelaki lemah berkacamata hitam dan seorang perempuan (hampir) kurus berkacamata biasa aja.

Gue yang gak tau jalan cuman bisa ngekor aja, berpindah dari halte ke halte sampe akhirnya turun ke jalan Harmoni dan memulai jalan sehat.

Hari itu ternyata ada Jakarta Marathon, semacam event lari dengan mengambil setengah rute jalan Car Free Day. Yang membedakan peserta dan orang biasa adalah di bagian perut ada semacam sticker race number yang gak dimiliki orang biasa, sisanya sama aja sih.

Setelah (pura-pura) lari, gue mencium aroma soto Lamongan yang mengikat hati. Lalu untuk mengisi kembali ion yang hilang, gue beli si soto dan makan si soto.

Kaki mulai agak sakit, dan gerimis mulai datang lagi. Kita memutuskan untuk balik naik busway, tapi keramaian penumpang membuat gue dikelilingi bocah-bocah swag dengan fashion ala Young Lex kecil.

Anyway, that was my first car free day. (Semoga gak last.)
Penulisjournal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komen biar dapet permen.

adventurer

Satu yang tidak pernah bergerak mundur... waktu. Satu titik pivot dalam hidup adalah ketika gue memutuskan keluar dari full-time vendor wedd...