16.6.20

voor dilan #iv - kaulah ahlinya bagiku

aku kira pasti kamu,
saat aku berpikir menikahimu.

bertumbuh bersama,
semua sesederhana itu,
tanpa ragu.

walau realita ini pahit,
jujur dan sakit.

namun inilah yang terjadi,
dan biarlah semua menjadi kenangan.

aku mengingatmu,
dan hanya kebaikanmu.

dimana kamu?
bahagiakah kamu?

sampai waktu ini dituangkan,
aku masih terkadang meragukan realita ini.

bahwa hidupku saat ini,
tidak lagi seperti dahulu.

jujur hatiku tidak lagi mau kamu,
yang palsu, bahkan untukku.

tidak bisa lagi kutemui kejujuran,
tidak bisa lagi kupercaya.

hidup dalam kenangan palsu,
terkadang bisa menyenangkan.

adventurer

Satu yang tidak pernah bergerak mundur... waktu. Satu titik pivot dalam hidup adalah ketika gue memutuskan keluar dari full-time vendor wedd...