21.1.16

Cinta itu Rabun

Recently gue baru saja ngestalk, mantan gebetan-gebetan gue.  

(PS: Sayang, kalo kamu baca ini… Pesen aku, tolong baca ini dulu sampai habis baru chat.)

Setelah punya pacar, gue menyadari sesuatu. Bahwa ternyata mantan gebetan gue itu gak secantik seperti yang gue kira dulu. Baru saja gue menyadari kalau mereka ternyata punya berbagai macam kekurangan yang sebelumnya sama sekali gak gue sadari.


Kayak… this one girl used to say, ‘Gila tangan gua gede banget di foto.’


Which emang bener, tangannya gede.


Lalu kayak ada satu mantan gebetan gue yang super cantik banget dan dikejar-kejar hampir seluruh cowok di sekolah. After awhile… I think she is not that pretty.

Dulu tangannya terlihat kecil, suaranya bagus, mukanya gak ngebosenin dan menarik, dan sekarang aja gue baru sadar kalau di mukanya ada eyebags yang sangat besar.

And what’s best that it does feel good to see them gak makin cantik. Membuat gue makin bersyukur sama cewek gue yang sekarang. (Sebenernya gue bilang kayak gini, supaya gue gak merasa nyesel aja.)

Ada satu kata pepatah kalau cinta itu buta. Sebenernya menurut gue, cinta itu bukan buta, tapi cinta itu rabun. Lo masih bisa melihat mereka, tapi yang lo lihat hanya bagian-bagian yang menonjol dari mereka. Seakan lu melupakan dan mengabaikan hal detil yang sebenarnya mengganggu.

Cewek gue gak cantik. Komparasi paling tepat adalah kalau dia jadi cowok, mungkin cewek-cewek akan bilang dia ganteng. (Cukup menjelaskan seberapa tidak ceweknya dia...)

Tapi jujur, ketika gue mulai seperti ada rasa untuk dia. Dia bisa terlihat cantik tanpa gue tahu kenapa. 100% gue sudah memastikan kalau dia gak ikut any types of plastic surgery. What changes her sungguh tidak tertebak.

Simply to say, gue harus ke dokter mata.

Karena sepertinya… gue udah mulai rabun lagi.
Penulisjournal.

19.1.16

Review; Atmosfear.

Template pacaran di Jakarta itu selalu sama dan membosankan. Pergi ke mall, nonton di blitz, cari makan, terus pulang, terulang begitu terus sampai kiamat.

Lalu gue sempet search di google dengan keyword, 'What to visit in Jakarta.'

Dan akhirnya, hasil search gue mengarahkan perjalanan gue dan dia ke Fx Sudirman. Sebuah mall yang mengkombinasikan lantainya yang tinggi dengan sebuah seluncuran.

Fyi, nama keren dari seluncuran ini adalah Atmosfear. Secara etimologi mungkin berasal dari kombinasi kata atmosphere yang tinggi dan fear, rasa takut yang gue rasakan pas mau naik Atmosfear. Dari lantai 3 sampai lantai 7, kita diberi kesempatan naik 5x putaran, which sounds pretty bad karena gue adalah orang yang cukup penakut.

Setelah pake safety gear di lantai 3, kami berdua naik ke lantai 7. Sebagai laki-laki gentlemen yang memegang erat prinsip 'Ladies first.', gue memberikan dia kesempatan untuk duluan mencoba Atmosfear. (Ya paling enggak kalo sampe dia nyangkut... gue masih bisa pulang dengan tenang.)

pesan-pesan terakhir.

ini bukan kaki gue.

Setelah mencoba untuk pertama kali... hati gue berkata, 'SERU BANGET!!!'

Lalu tentunya karena gak mau rugi... gue pake semua kesempatan naiknya dan... end up pretty sick. Efek naik Atmosfear sebanyak 5x: pusing berkelanjutan.

kismestaim is gon.

but it was fun,
Penulisjournal.

16.1.16

two thousand sixteen.

Ada banyak alasan kenapa tanggal 16 ini baru menjadi post pertama gue di 2016.

1.

Gue sudah sangat terbiasa menulis dan mengedit blog dengan laptop, tapi sejak akhir Desember 2015 ini... laptop gue rusak. Menulis dengan iPad sangatlah tidak convenient, apalagi gue harus menulis di kertas. Jadi gue mengundurkan niat menulis selama beberapa hari. (Which turns out into several weeks.)

2.

Setelah dibenerin per 12 Januari kemarin, gue gak langsung menulis di page ini, tetapi menyibukkan diri gue dengan membersihkan semua sudut rumah yang berdebu dan gak terawat. Mulai dari rak sepatu, lemari, kardus-kardus berisi buku yang membuat gue berpikir 'Ngapain-beginian-dibeli', dan baju-baju lama yang masih sangat terlihat baru karena belum dipakai dan tersimpan dalam tumpukan barang.

So far, membersihkan sesuatu adalah kegiatan menyenangkan buat gue, debu dirumah gue terasa berkurang dan space untuk bergerak sedikit lebih luas.

3.

Sibuk ngurusin si LDR (Which akan gue ceritakan di post yang berbeda.)

---

Anyway, it's been a great year for me. Things changed way to far. Now, I just need to get back to my habit of doing things.

Upcoming projects for 2016:
1. Novel LDR.
2. Pillowfeis & Pillowgram.
3. Vookah 2.0
4. YouTube vids.
5. Soundcloud covers.

Well, I hope (at least) sekitar di pertengahan tahun, gue bisa balik lagi membuat hal-hal diatas berhasil.

no new year, new me bullshit. just another new year with new things to learn.
Penulisjournal.

adventurer

Satu yang tidak pernah bergerak mundur... waktu. Satu titik pivot dalam hidup adalah ketika gue memutuskan keluar dari full-time vendor wedd...