7.6.14

9 Menit

Hari ini adalah hari dimana gue merasakan 9 menit terlama di dalam hidup gue.

So, this is how the story goes.

FYI, gue belakangan ini mengikuti salah satu martial arts yaitu Muay Thai/Thai Boxing selama beberapa bulan terakhir, dengan tujuan pengen kurus.

Setelah gue (lumayan) berhasil kurus, gue memberanikan diri gue untuk mengikuti sebuah friendly fight di MMA Camp gue, dengan tujuan cari pengalaman.

Dan ini adalah salah satu dari 'kesalahan terbesar' dalam hidup gue.

FYI lagi, berat gue sekarang cuma 58 kg dengan tinggi 165an, dan setelah ketemu lawan-lawannya, dan ngobrol-ngobrol sedikit... Gue berhasil menyimpulkan kalo lawan gue ternyata memiliki berat badan 73 kg (yang berarti bedanya 15 kg).

Sialnya, gue gak bisa protes 'saya-mau-ganti-lawan-dong' karena orang yang gue lawan aja udah yang paling enteng kedua di situ. Sisanya adalah orang-orang dengan tinggi 170 cm dengan aura kayak singa yang siap membunuh musuhnya di ring begitu lonceng ronde 1 dibunyikan. Jadinya, gue merasa ini udah nasib buruk yang paling baik buat gue sekarang.

I am (not) ready to fight.
Skip, Skip, gue akhirnya memakai semua properti yang diperlukan buat fight (Handwrap, Shin Guard, Cup, Head Guard, Gloves ukuran 18 Oz yang berat banget).

Fight gue berlangsung selama 9 menit, dengan waktu tiap ronde 3 menit. Dan ada beberapa pemikiran yang terlintas di otak gue selama fight:

1. Santai, santai.
2. Kok jab gua gak kena ya?
3. Sial gak kena lagi.
4.  Woi kenapa gak kena.
5. Udah round 2, berarti masih 6 menit...
6. Ini kapan selesainya.
7. Kenapa loncengnya gak bunyi-bunyi sih.
8. Gebuk aja terus, asu.
9. Cibai gua ditendang.
10. Akhirnya loncengnya bunyi.

Dari semua pemikiran gue diatas. Yah bisa disimpulkan sendiri gue menang atau kalah :)
Nih.

Yang pasti sekarang kaki kanan gue kayak memiliki sejenis benjolan gede mirip tumor, dan gue kapok ikut fight selanjutnya, dan yang penting gue sekarang udah dapet pengalaman tambahan di dalam dunia fight gue.

(only) 9 minutes,
@dionisiuskevinn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komen biar dapet permen.

adventurer

Satu yang tidak pernah bergerak mundur... waktu. Satu titik pivot dalam hidup adalah ketika gue memutuskan keluar dari full-time vendor wedd...