7.9.14

terus berjalan dan berubah

Sabtu lalu, gue baru aja melihat 4 orang anak SMP kelas 3 memasuki pintu mall sambil tertawa kencang seolah dunia hanya milik mereka.

Di saat yang bersamaan, gue bergumam dalam hati, 'Gila, gayanya bocah abis.'

Dan gue tiba-tiba flashback kapan terakhir kali gue terlihat seperti itu.
Yang terjadi setelah itu adalah... gue tersadar kalo sekarang gue udah tua di sekolah dan mau lulus.

---

Kalo ditanya apa aja yang gue pelajari selama 3 tahun SMA, gue akan sulit sekali menjawab pertanyaan ini dan mungkin hanya akan dengan simpel berkata, 'Banyak.'

Terlalu banyak hal yang terjadi dan berubah selama gue 3 tahun mengenakan seragam putih abu-abu. Dari perubahan fisik, bentuk rambut, gaya menulis, rasa suka, sampai ke pola pikir.

Semua perubahan yang terjadi dalam hidup gue dipengaruhi oleh banyak hal. Dari temen-temen gue, guru gue, ataupun buku-buku yang gue baca. Dan juga, semua perubahan yang terjadi dalam hidup gue pelan-pelan mengubah dan membentuk gue menjadi orang yang lebih baru.

Sebuah perubahan yang termasuk salah satu yang paling mempengaruhi hidup gue dan yang akan terus tersimpan dalam arsip kecil di otak gue adalah jurusan yang gue pilih di SMA.

Keberadaan gue di IPS awalnya gue rasakan sebagai sebuah kesalahan. Gue gak suka environment berisik dan majority dimana orang-orang pada umumnya malas belajar.

Di IPS akhirnya pelan-pelan gue mulai menjadi malas juga, dan POV gue yang dulunya 'Harus selalu rajin', sekarang bisa terkadang berganti jadi 'Sekarang males aja deh.'

IPS juga memaksa gua secara perlahan untuk menghilangkan rasa suka gue di kelas 10 pada seorang cewek IPA. Dan lagi, IPS juga memaksa gue untuk mencari dan akhirnya menemukan seorang cewek lain di IPS, meskipun berakhir dengan bittersweet yang selalu sakit untuk dikenang.

Akhirnya, karena di IPS gue memiliki banyak waktu luang, gue bisa sering jalan bareng sama temen-temen gue. Gue sekarang jadi lebih suka ngobrol dan lebih suka jalan dibanding gue yang dulunya pendiem dan cinta banget sama rumah.

Sebuah stereotype di otak gue bahwa masuk IPS adalah kesalahan dalam hidup gue akhirnya berubah jadi sebuah keberuntungan buat gue. Gue basically got all the things yang gue mau disini.

Waktu ultah gue dirayain di kelas

Makan jam 2 pagi bareng temen IPS
Mengutip sedikit kalimat dari penulis favorit gue, 'Semua ini terjadi begitu cepat, dalam tempo yang tidak bisa diprediksikan sebelumnya.'

Ini adalah sebuah post yang dibuat karena 7 bulan lagi udah lulus. Terkesan masih lama, tapi gue yakin suatu hari nanti gue akan kembali mencari dan membaca post ini, entah disaat gue udah kuliah ataupun kerja.

IPS,
Penulisjournal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komen biar dapet permen.

adventurer

Satu yang tidak pernah bergerak mundur... waktu. Satu titik pivot dalam hidup adalah ketika gue memutuskan keluar dari full-time vendor wedd...