5.12.14

History

It started in 2011. SMP 3. 13 tahun.

Gue, bocah alay, gendut, awkward, dan suka curhat. Berhubung curhatan gue banyak kegajean dan gak begitu menarik, gue memutuskan buat menjadikan hasil tugas komputer gue (baca: blog) buat dijadikan journal sehari-hari dan tempat curhat.

Buat gue saat itu, blog ini udah kayak tempat curhat disaat gue susah cerita ke orang-orang, lalu gue berpikir mungkin juga blog ini bakal jadi jurnal harian gue (not a diary) biar gue bisa terus mengingat, entah masa kealayan, kebodohan, kebinatangan, ataupun keautisan gue dalam hidup.

The name was Dabubadah. Nama blog yang gaje, seolah mencerminkan penulisnya yang (saat itu) gaje juga.

Previous layout

Tiap hari gue selalu menyempatkan diri buat nulis post. Buka laptop, ngetik ngasal, nulis mulu, nulis lagi, nulis terus, akhirnya sampai di satu titik. Pertengahan 2012, gue mulai calon vakum nulis. Laziness attacks.

Lalu, gak tau kesambet apa. Gue mulai rajin lagi di akhir tahun, dan di pertengahan 2013, gue mulai calon vakum lagi. Kali ini karena gue lagi rajin.

2013 adalah tahun dimana gue lagi rajin belajar sampe mau berhenti nulis karena pengen masuk penjurusan IPA di kelas 11, dan gue si labil, pada akhirnya milih IPS sebagai major gue. Lalu di tahun ini juga, gue mengganti 'Dabubadah' jadi 'Bukan Diary Tapi Journal.'

Sekarang gue di 2014, gue gak mau menjadi calon vakum nulis lagi, karena gue sekarang merasa gue akan terus menetap jadi seorang penulisjournal.


Full-stop,
penulisjournal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komen biar dapet permen.

adventurer

Satu yang tidak pernah bergerak mundur... waktu. Satu titik pivot dalam hidup adalah ketika gue memutuskan keluar dari full-time vendor wedd...