14.7.14

What to expect, what not to expect

-14.07.2014; 6.01 am

Gue kembali melakukan aktivitas berangkat sekolah setelah melewati liburan selama satu bulan.

-14.07.2014; 6.39 am

Gue sekarang lagi duduk di ruang UKS sambil minum teh manis yang hangat, sambil ngeliatin cewek cakep yang duduk dan juga sakit di UKS.

Hal ini terjadi dikarenakan oleh penglihatan gue yang pada saat upacara mendadak ngeblur dan agak gelap, lalu kemampuan telinga gue untuk mendengar agak hilang.

-14.07.2014; 7.50 am

Gue membaca kertas daftar anggota untuk kelas gue tahun ini, dan dari sini topik utama tulisan ini dimulai.

---

Kelas 12. Tahun terakhir gue buat memakai baju putih abu-abu. Sudah selayaknya gue berharap mendapat kelas yang baik dan seru. Tapi, ya kehidupan itu emang gak sesuai ekspektasi sih.

Ekspektasi berubah 180 derajat has just happened to me.

Penjelasan kondisi kelas gue yang paling mudah adalah sebuah kelas yang terbagi menjadi kubu-kubu yang udah kelihatan banget. Ada kubu yang terdiri dari cowok-cowok iseng dan suka membully, kubu cewek-cewek kuper tapi rajin, kubu cewek yang gaul, dan gue sendiri kubu cowok yang tenang dengan gaya yang biasa aja.

Dilihat dari kondisi kelas gue yang sangat absurd dan memusingkan gue akhirnya memutuskan untuk membuat list what to expect, what not to expect.


What to expect:
1. Gak akan muncul yang namanya solidaritas di kelas gue.
2. Ranking gue dikelas akan cukup baik karena saingannya gak gitu susah.
3. There is a possibility buat gue getting bullied by one of those guys. When that happens, idgaf.
4. Gue bakal jarang update blog lagi karena udah kelas 12 dan sibuk merhatiin nilai.
---
What not to expect:

1. Bisa bergaul dengan seluruh anggota kelas dengan baik? No way. Gue gak mungkin bisa pleased everyone.
Anyway, diatas mungkin bakal jadi final update gue tentang sekolah untuk bulan ini. Kalo gue sempet mungkin gue akan update 1-2 lagi di bulan depan.

Vakum,
penulisjournal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komen biar dapet permen.

adventurer

Satu yang tidak pernah bergerak mundur... waktu. Satu titik pivot dalam hidup adalah ketika gue memutuskan keluar dari full-time vendor wedd...