11.10.24

i remember you.

there was your warmth,
and there was darkness when you left.

Everything slipped away—
empty days, I lost it all.


We were as close as breath to skin,
perhaps even closer.

I liked your eyes watching me,
your hands touching me.
I spent many days thinking, longing, waiting.


In my sleep, I tried to forget—

a dream where you left the moment I opened my eyes.
It felt as if sleep was an escape,
in this silence, I glimpsed a light,
a way to live without you.
After all, it wasn't you.


I want to be fine without you.
As I tried to recall how things were between us,

how our eyes met,
how you stayed—
then it all got blurry.

A table for two,
unsettled emotions,


and how you broke me,
staring into my shadow.
I let it die there.


I wonder at this hour,
how have you been?

Maybe—

we were always just a maybe.


Since that day, I’ve been lost.

But still, I keep walking,
carrying a pain I will never fully understand.
And yet, I don't want to be fine without you.

--


a poetry i made back then. unpublished til now.

totally forgot how it felt like writing this back then, tapi karena bagus jadi di post.

10.10.24

about overthinking...

 this post will be a friendly reminder that I had once go through a very stressful life.

tapi sekarang sih udah enggak ya.


ada masanya semua hal menjadi masalah,

kecil ataupun besar, pokoknya harus diributin.


gue tidak menemukan satu hari tenang pun dalam hidup,

padahal berisiknya gue yang ciptain sendiri.


terganggu macetnya jalanan, suara bising, sifat orang yang annoying.

ketakutan akan masa depan, kebencian mendalam kepada orang,

tendensi untuk mengontrol situasi secara berlebihan, sesuai dengan keinginan.

ingin dipahami orang, kecewa bila tidak dihargai.


tak dapat dipungkiri,

gue adalah anak kecil yang merasa dirinya telah dewasa.


padahal sudah baca buku stoic, tapi tidak dipahami dengan hati.

paham teori, tapi tidak dengan praktiknya.


bersyukur bisa sampe di titik sadar kalau semua sebetulnya bukanlah masalah.

kalau semua ini hanyalah gue vs pikiran gue sendiri.

kayaknya gua tambah tua deh

semenjak kenalan sama lower back pain.

hobi gua tidur siang dan tidur malem gak bisa malem-malem.


mulai demen makan hotpot dan minum kuah-kuah.

stamina makin lemah, mulai mencari tips hidup lebih sehat.


udah lupa marah-marah,

kalo ada masalah, dianggap gak ada aja.


all jokes aside, i finally find my zen on somewhere in end of August this year.

Been living like a proper adult for 1-2 months by now.

Getting more stoic day by day.


Sekarang udah bener-bener bisa bengong dan enjoy hidup di tengah ketidakpastian dunia.

Bisa bilang gapapa yang beneran gapapa juga.

I am happy where I am today.

And I won't worry that much of tomorrow.

I believe, God provides me.


i am not just getting older, but feeling older.

penulisjournal.


18.6.24

curhatan usia dua enam

 pengen deh bisa ninggalin sebuah impact besar di dunia ini.


mungkin gak sebesar menjadi presiden,

atau menciptakan AI,


masih mencari sih, tapi kontemplasi hidupku kembali lagi kesini.

tarik mundur 10 tahun terakhir,

gue berubah-ubah dan hidup punya tujuan yang berbeda tiap tahunnya.


hidup pernah tentang mencari dimana gue bisa merasa "belong" di dunia ini.

lalu ada hari dimana setiap harinya tentang uang yang bisa dikumpulkan.

juga ada hari gue butuh validasi eksternal berupa apresiasi dan status sosial.



yang sekarang mungkin tidak lagi dikejar,

dan lebih bisa menemukan titik puas dari internal value.


puasnya punya badan sehat,

puasnya melihat hasil karya tanpa butuh validasi,

puasnya makan dan kopi yang ku nikmati hari ini,

puasnya tidak mengejar uang,

puasnya biasa saja melihat angka followers segitu,


sampai titik 2-3 tahun lalu, aku sangat gila tentang itu semua,

yang sekarang ku sering tanya pada diriku sendiri, "Gue ngapain sih dulu mikirin gituan?"


namun di usia ini pun,

masih sering berdebat dalam pikiran,

adanya rasa takut karenaku bukan orang lahir kaya.

tapi hidup ini sementara, hidup ini harus diisi dengan apa?


di usia 26, rasanya semua seakan...

tau-tau udah umur segini aja?


tantanganku juga melawan kemalasan diriku sendiri,

belum bisa membentuk kebiasaan positif,

tapi perlahan ku coba. ku manifestasikan.


ini adalah sebuah tulisanku tentang value hidup.


ingin rasanya ketika memandang langit-langit kamar sebelum memejamkan mata,

aku bahagia dengan apa yang sudah ku berikan hari ini.


penulisjournal.


21.6.23

adventurer

Satu yang tidak pernah bergerak mundur... waktu.

Satu titik pivot dalam hidup adalah ketika gue memutuskan keluar dari full-time vendor wedding yang cukup ternama untuk mengejar karir di dunia komersil.

Beberapa bulan pertama pandemi menyerang, gue nyesel banget mikirin kenapa gue keluar ya?

Pemasukan sempet pas-pasan. Mencoba mencari hikmah di balik itu semua.

Tapi gak nemu tuh jawabannya.

...

Sampai fast-forward 2,5 tahun berlalu, banyak banget pengalaman yang terjadi. Excitement yang mungkin gak bisa gue ambil ketika gue masih disana.


Gue bisa diterbangin ke Singapura, bolak-balik Bandung, Bogor, shoot prewed di Bali, Jogja beberapa kali dalam setahun dan buka studio foto.

Shoot artis dan influencer besar seperti Raditya Dika, Prilly Latuconsina, Saykoji, Putri Delina, Titan Tyra, Awkarin, Molita Lin, Juliana Stephanie. 

Bikin video compro buat Gramedia, pabrik kardus, pabrik boneka, pabrik Lungene, pabrik baju. 

Brand-brand gede juga sempet masuk kayak Nevada, Playboy, Flip, Advance, Azarine, SAFF n co, Colorbox dan masih banyak lagi.


Ketemu client-client kaya yang gak banyak minta, gak pake nego.

Ketemu client-client yang terlihat kaya di ig tapi nego mulu sampe gakuat akhirnya gue ghosting.

ketemu client-client budget yang banyak mau, herannya client budget ini mirip-mirip. revisinya banyak, selalu minta hasil cepet tapi giliran pelunasan kayak lagu Mahalini. Lalu pergi dan menghilang.


Ada pendewasaan yang gue lihat dalam diri ini, salut sih seorang introvert seperti gue bisa survive di dunia pusing ini. Walaupun kadang sering mikir ini mungkin faktor hoki dan mulut ke mulut, but I guess I did pretty good and that happened already. So it is a history worth-sharing?

Upcoming di bulan Agustus gue juga akan ke Paris, Italy dan negara-negara Eropa lainnya. Menurut gue ini salah satu pencapaian di karir video sih.


Pertanyaan gue di 2020 akhirnya terjawab dengan proses, walau awalnya ragu apakah ini keputusan yang tepat..?

Sekarang ini adalah keputusan terbaik. Bukan karena dibandingkan, tapi karena ini yang gue pilih.


And that is me, an adventurer. Seeking what can life be. 


Looking forward to what can be.

penulisjournal.

28.10.21

kenapa gua sekarang nulis jadi berat banget ya

setiap tahun rasanya semakin berkesan. semakin nyata.

problem hidup jauh lebih ngena aja.

ibarat dulu sakit itu ketika ditampar, sekarang sakit adalah disirem air panas sambil ditampar nonstop 24 jam.


di tahun ini gue banyak ditegur hidup.


ditegur untuk berpikir, apa motivasi dan makna hidup gue, 

sempat ragu dengan karir mau lanjut kemana,

struggle menemukan orang yang tepat untuk menjadi pasangan hidup,

mencari cara bahagia.


di awal tahun, semua adalah pertanyaan.

menuju akhir tahun, semua mulai terjawab.


kalo gue baca post sebelumnya, gue bener-bener bocah galau hilang arah. padahal itu literally tetep gue beberapa bulan lalu, tapi gue pun merasa wtf pas baca postnya.


ternyata hidup itu enak ketika ga terlalu banyak dipikirin. harus berjalan sesuai arus.

misteri arus itu akan membawa kita kemana, itu yang bikin seru.


di bulan ini gue mencoba beberapa hal baru.

coba masuk crypto, pacaran sama temen baik gue, mau mulai franchise.


dan gue sendiri excited dengan update yang mungkin terjadi nanti.

but until then,


to the moon,

penulisjournal.

29.6.21

 i don't even know where to begin, i just feel like nothing really works with my relationship life.

up to the point it got me thinking, maybe i deserve to be alone.

i tried to heal and believe that love still exists.

yet things just don't add up.


while seeing everyone, finding theirs special someone.

i wonder where you are? are you even there?


i ask the universe, don't let me down this time.

or is this the sign, to give up on love?

16.5.21

is it?

 is it okay to hope?


i mean, these days are just getting scary y'know.

scary enough to lose hope.


that when you like someone,

it feels scary that she doesn't like you back.

or that she doesn't return your feelings.


will it be easier to be alone?

but when the rain and darkness hits,

loneliness is all you feel.

10.4.21

memilih sisi

tahun lalu, 70% dari 365 hari mungkin diisi dengan pertanyaan dalam hati, 

"Kenapa ya gue gak hepi sama hidup gue?"


sekarang di tahun ini, gue malah bertanya, "Kenapa sih gue mikirin pertanyaan itu terus?"

padahal kalo dipikir-pikir, sebenernya dalam hidup ini gue sering merasa bahagia.

cuman gue terus fokus untuk melihat alasan-alasan untuk tidak hepi dalam hidup.


yang gue pelajari banget adalah hidup ini masalah memilih sisi.


A grandfather told his grandson,
"Our life is the battle between two ‘wolves’ inside us.

One is evil. It is anger, envy, jealousy, sorrow, regret, greed, arrogance,  
self-pity, guilt, resentment, inferiority, lies, false pride, superiority, and ego. 

The other is good. It is joy, peace love, hope serenity, humility, kindness,  
benevolence, empathy, generosity, truth, compassion, and faith.”

The grandson though about it for a minute and then asked his grandfather, “which wolf wins?”
The grandfather simply replied, “the one that you feed.”


terlalu banyak berpikir membuat gue sempat kehilangan prinsip dan kebenaran yang gue pegang.

padahal seharusnya hidup itu sesederhana mengetahui apa yang menurut kita benar, dan tinggal diikuti saja.


cuman terkadang kita terlalu larut dalam kenyamanan palsu yang membuat kita merasa itulah kebahagiaan.


padahal ya semu. 

penulisjournal.

18.11.20

update nov 2020

Gak kerasa udah setahun covid menyerang Bumi. Pertama kali muncul di China sekitar November 2019.

Awalnya gue takut karir gue sebagai videografer akan berakhir karena pekerjaan jasa pasti ketemu banyak orang dan social distancing was number one on every news.

Tapi namanya orang-orang Indo, jiwa survival untuk dompet lebih tinggi ketimbang survival hidup. 

Job gue per Juli kemarin juga udah balik normal, client-client pada contact butuh konten dan kerjaan jadi padat kembali. Gak gitu beda sama tahun lalu, ada sih bedanya sekarang napas jadi lebih susah gara-gara pake masker. 

Walau belum akhir tahun, gue merasa tahun ini gue belajar banyak banget.

Gue yang putus, mencoba belajar hidup sendiri.

---

Fyi, gue sempet jatuh cinta lagi sama seorang cewek and it was for only 3 months then we break up.

From that I learned, that it is very hard to find someone and be committed. Banyak hal yang akan lu korbanin ketika lu mau bertahan dengan seseorang. Entah karir, waktu atau pikiran.

Jujur gue sedih banget pas putus. But I do know for a fact inilah yang terbaik buat gue sekarang dan gue yakin dia juga mikir hal yang sama untuk masing-masing dari kita.

Gue sayang dia, gue mau dia bahagia. 

Tapi kalo gue bukan orang yang bisa bikin dia bahagia, gue gak mau egois dan mikirin kebahagiaan gue sendiri. Gue mau dia juga hepi, walaupun harus sama orang lain.

---

Gue belajar juga kalo temen-temen lu itu penting. Mereka bisa mengisi hari-hari lu dan secara gak langsung ikut menulis cerita dalam hidup lu. Dibandingkan tahun lalu, tahun ini temen gue beda total. But having different experience juga membuat gue merasa menjadi orang yang baru dengan pemikiran yang lebih luas lagi.

---

Tentang kesepian, gue belajar kalo ternyata introvert juga bisa takut sendiri. Rutinitas pekerjaan gue membuat hari-hari gue terkesan monoton. Seru sih kerja, ketemu orang baru, pengalaman baru. Tapi ya that's it. I don't think meeting new people brings joy to my heart. Dari situ gue sadar, gue masih punya tanda tanya besar tentang self-love gue. Gue masih bingung, gimana sih cara bikin diri gue happy?

Semoga soon gue bisa tau.

---

Soal target hidup, mungkin di tahun ini gue banyak banget berserah. Kayak jadi orang go with the flow, gak gitu termotivasi mengejar target and it kinda makes me unhappy. Aneh sih, karena kebanyakan orang nyaman dalam kesantaian. Sementara ketika gue gak produktif, rasanya hidup gue gagal aja hahaha. Sekarang gue pengen banget, jadi orang yang lebih tertata lagi. Punya target, visi dan tujuan hidup yang jelas. Pengen baca buku juga, dan gak cuman ngomong aja tapi bener-bener gue lakuin.

---

Rants ini emang gak ada strukturnya, apapun yang ada di otak gue, langsung gue tuangkan dan tujuannya emang biar gue gak terlalu stres aja. Tulisan ini bukan ditulis untuk kalian, tapi untuk gue sebagai pengingat kalau gue pernah di posisi ini.


ni hao bu hao,

Penulisjournal.

12.10.20

lari jam 7.30

 seharian dirumah itu enak. seenggaknya untuk seorang introvert seperti gue.


gue bangun jam 7.30 pagi hari ini. karena kemaren diajak lari pagi, sama dua ekor temen gue.

gue chat si A, gak ada kabar. setelah jam menunjukkan pukul 8, gue memutuskan untuk contact temen satu lagi dan mendapat info kalo si A yang ngajak lari, malah gak bangun.

(bangke tau gini kan gue bisa tidur sampe siang.)

---

gue orangnya kalo udah bangun, susah tidur lagi. akhirnya gue gak tidur lagi, dan kerja sampe tiba-tiba muncul chat klarifikasi dari A, kalo dia udah sempet bangun jam 7 dan ketiduran. (gatau ini bohong apa engga, intinya dia yang ngajak malah dia yang gak jalan. bangke.)

---

skip skip,

akhirnya hari ini kita jadi lari, tapi jam 7.30 malem. awalnya gue mau sepedaan aja, takut kena php dua kali. tiba-tiba di chat, "otw."


ya seenggaknya jadi,

penulisjournal.



i remember you.

there was your warmth, and there was darkness when you left. Everything slipped away— empty days, I lost it all. We were as close as breath ...